Wahai suamiku, aku ingin menceritakan bagian dari sejarah hidupku, mau kah engkau mendengarnya…?
“baiklah, aku akan mendengarkannya”
Aku belum puas dan tidak akan cukup jika engkau datang hanya memberikan aku sebuah surga dunia.
Wahai suamiku, jikalau engkau rela menghabiskan sebagian gajimu untuk mencicil ataupun membeli rumah walaupun RSSSSSS (rumah sangat small sehingga selonjoranpun susah sekali)…maukah kau berjanji mencicil dari sekarang untuk membangunkan aku sebuah rumah di akhirat nanti….?
Untuk saat ini aku rela engkau membelikan RSSSSSS tapi ketika nanti kita memiliki anak, tolong donk “S”nya dikurangi 5 menjadi rumah agak small. Mengenai masalah rumah dunia itu bisa kita negosiasikan. Tapi mengenai masalah rumah akhirat aku tidak ingin bernegosiasi.